Rabu, 13 Agustus 2014



















Kesejukan udara yang selalu hadir kesegenap penjurunya berpadu dengan keindahan alam sekitar yang mempesona, menjadikan kota ini dari jaman dahulu kala hingga sekarang sebagai tempat yang nyaman untuk menghabiskan hari.
Dulunya kota ini diibaratkan seperti Puncaknya kota Bogor atau Kaliurangnya kota Jogjakarta atau Lembangnya kota Bandung. Selain karena kondisi geografisnya yang hampir sama, bertempatnya beberapa spot obyek wisata di wilayah tersebut menjadi faktor penyerupa.
Dan kini Batu sudah bukan lagi bagian dari Malang. Batu telah menjadi wilayah yang tersendiri yaitu kotamadya sejak 21 Juni 2001. Dan kini Batu seakan melaju pesat meninggalkan wilayah-wilayah lain di atas berkat hadirnya beragam obyek wisata di beberapa sudutnya. Bukan sekedar obyek wisata biasa, namun obyek wisata yang modern dan bertaraf internasional. Hal itu berimbas pula pada pertumbuhan ekonomi yang kian pesat terutama dengan tumbuh berkembangnya industri pendukung pariwisata seperti hotel, rumah makan, travel, dan lain-lain.
Oleh karena itu tak salah jika kota ini menamakan dirinya sebagai Kota Wisata.
Nah pada episode kali ini, kami hendak bercerita jalan-jalan kami di Kota Wisata Batu ini.
10 Mei 2013 tatkala subuh tiba, kami terbangunkan oleh dinginnya udara yang masuk ke dalam kamar hotel. Alhamdulillah, kelelahan yang mendera kami pada malam sebelumnya telah hilang dan berganti dengan kesegaran.
Selepas sholat subuh dan mandi pagi, kami sempatkan re-packing bawaan kami. Sambil menunggu waktu sarapan pagi tiba, kami keluar dari kamar menuju teras.
Berada di lantai tiga dari bangunan Hotel Surya Indah membuat kami mendapati panorama alam yang menyejukkan di pagi itu. Di ujung mata memandang, deretan gunung tampak berdiri kokoh di sana. Hamparan perkebunan atau persawahan terlihat subur menghijau. Ditambah hembusan udara pagi yang dingin nan sejuk, menjadikan pagi itu terasa sempurna untuk memulai hari. Maha suci Alloh yang telah menciptakan alam seindah ini.
Dinginnya udara pagi tidaklah lantas membuat kami dan penghuni hotel bermalas-malas. Beragam aktifitas hadir di sana. Ada yang olah raga, ada yang duduk bercengkrama, ada yang berphoto-photo dan bahkan ada yang mencoba untuk bermain di kolam renang.
Puas memandangi hamparan pemandangan alam, kamipun kembali masuk ke kamar. Suara ketukan pintu terdengar. Seorang petugas hotel datang sambil membawa sarapan pagi berupa dua tangkup roti tawar dan dua cangkir teh manis hangat. Berbeda jauh dengan pikiran kami yang berharap sarapan paginya berupa makanan yang lebih menendang. Tapi tak apalah yang penting perut terisi. Nikmati saja.
Pukul 7:30 pagi, kami mendapat pesan pendek dari sopir mobil sewaan yang hendak kami gunakan hari itu bahwa ia telah sampai di hotel. Langsung saja, sambil menenteng tas dan barang bawaan, kami turun dari kamar menuju lobby hotel untuk check-out.
Pak Pri, begitu nama sopir yang akan mengantarkan kami jalan-jalan datang menjemput kami. Setelah meletakkan barang bawaan ke dalam mobil, sejenak kemudian kami telah bergerak meninggalkan Hotel Surya Indah.
Sarapan Pagi di Depan Jatim Park 2
Tujuan pertama pagi itu adalah Kusuma Agro Wisata. Namun, berhubung masih pagi, kami putuskan untuk sarapan dulu di deretan kios makan di depan Jatim Park 2.
Pagi itu hanya ada dua atau tiga kios makanan yang sudah buka. Dan salah satunya, menjadi pilihan kami untuk menikmati sarapan pagi.
Nasi pecel menjadi pilihan kami. Untuk satu porsi dihargai Rp. 8000. Sebagai pelengkap dan untuk menghangatkan badan, kami memesan kopi susu.
Tanpa basa-basi, setelah pesanan kami datang, langsung saja kami santap makanan tersebut. Dan dalam sekejap, seporsi nasi pecel ludes sudah.
Pukul 08:00 telah tiba, kamipun segera beranjak menuju mobil untuk meneruskan perjalanan menuju Kusuma Agro Wisata yang lokasinya tak begitu jauh dari tempat itu.
Kusuma Agro Wisata
Sekitar 15 menit waktu ditempuh dari Jatim Park ke Kusuma Agro Wisata. Karena tidak ada angkutan umum yang mencapai lokasi ini, maka pilihan terbaik adalah dengan menggunakan kendaraan sewa.
Selama dua jam lebih kami habiskan waktu tersebut menikmati jalan-jalan di obyek wisata agro terkenal di kota Batu. Detil perjalanan kami, bisa dibaca pada tautan ini.
Alun-alun Kota Batu
Destinasi wisata berikutnya adalah alun-alun yang dikukuhkan oleh MURI sebagai alun-alun kota terbaik di Indonesia.
Dari Kusuma Agro Wisata, tak sampai 15 menit perjalanan yang ditempuh menuju spot wisata ini.
Pagi telah berganti siang dan sinar matahari pagi mulai terasa panasnya. Pun demikian, tiupan sepoi-sepoi udara khas pegunungan masih dapat kami rasakan. Jadi, sesampai di lokasi, kami langsung saja menjelajah alun-alun tersebut.
Alun-alun yang diresmikan pada 02 Mei 2011 oleh Walikota Batu ini mampu memberikan daya tarik bagi masyarakat Batu maupun luar kota yang tengah singgah atau berkunjung.
Tak ada satupun kota di Indonesia yang memiliki Wahana Bianglala di dalam alun-alunnya kecuali di Kota Batu. Bianglala yang terlihat berdiri mencolok itu menjadi wahana alternatif bagi masyarakat. Dengan tarifnya yang murah Rp. 5000 per orang, masyarakat Batu tak perlu merogoh kocek dengan pergi ke Jatim Park untuk menikmati wahana seperti itu.
Selain kehadiran wahana tersebut, hal yang menarik dari alun-alun ini adalah penataannya yang cukup rapi. Kebersihan dan ketertibannya benar-benar dijaga.
Beberapa jenis bunga dan pepohonan ditanam pada lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Dan untuk merawatnya, terlihat beberapa petugas kebersihan yang selalu hadir di sana. Mereka terlihat begitu tekun dalam pekerjaanya. Dan hasilnya, bunga dan pepohonan yang ada terlihat tumbuh dengan baik dan menghadirkan keasrian bagi sebuah taman kota.
Untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjung, hampir seluruh tanah dari alun-alun ini dilapisi dengan lantai bebatuan ataupun konblok kecuali pada area di mana bunga dan pepohonan tumbuh.
Di beberapa lokasi dibangun shelter-shelter yang digunakan sebagai area merokok.
Untuk kian mengentalkan ciri khas dari kota Batu, beberapa bangunan yang difungsikan sebagai kantor pusat informasi maupun toilet, diwujudkan dalam bentuk buah-buahan seperti apel dan strawberry.
Tak ketinggalan bangku-bangku kayu juga ditempatkan di beberapa sudut dari alun-alun ini. Cukup nyaman untuk duduk beristirahat sambil menikmati pesona alun-alun. Coba jika kami datangnya sore atau malam hari, hmmm … tentulah akan lebih semarak dan indah.
Kebutuhan anak-anak juga menjadi perhatian dalam penataan alun-alun ini. Hal itu terlihat dari disediakannya beberapa jenis sarana permainan anak di dalamnya. Meski bentuknya cukup sederhana, namun sangat bermanfaat dalam menghadirkan keceriaan bagi anak-anak.
Sholat Jumat di Masjid Agung Kota Batu
Tak terasa waktupun berlalu cepat. Kumandang azan panggilan untuk sholat jumat mulai terdengar. Diriku bergegas menuju Masjid Agung yang berlokasi di seberang alun-alun, sedangkan istri tercinta duduk bersama beberapa orang wanita yang sedang menunggu keluarganya yang hendak sholat jumat di masjid agung.
Beberapa saat kemudian rangkaian ibadah sholat jumatpun ditunaikan mulai dari khutbah jumat hingga sholat.
Selesai mengikuti rangkaian ibadah tersebut, diriku lantas keluar meninggalkan masjid untuk menjemput istri di alun-alun. Selanjutnya, gantian istri yang sholat di masjid agung.
Makan Siang di Sekitaran Alun-Alun
Waktu sudah menunjukkan pukul 13:00 lebih beberapa menit. Berarti saat makan siangpun tiba. Ada beberapa tempat untuk menikmati makan siang di sekitaran alun-alun.
Dan salah satu tempat yaitu Waroeng HC Putra menjadi pilihan kami.
Di sana terdapat beberapa stand atau kios penjual makanan yang menyediakan beragam menu. Siang itu, seporsi nasi wader, seporsi sate kelinci + nasi dan jeruk hangat menjadi menu santap siang kami.
Dalam perjalanan kembali ke pelataran masjid agung tempat di mana mobil yang kami sewa parkir di sana, kami mendapati depot yang menjual susu. Namanya Depot Susu dan Madu Ganesa – Batu. Depot ini menjual beberapa jenis produk susu yang diproduksi oleh Koperasi Nandhi Murni.
Begitu sampai di tempat tersebut, kami mendapati cukup banyak orang tengah berada di sana. Beberapa di antaranya hendak membeli susu sedangkan beberapa lainnya terlihat asyik duduk sambil menikmati susu segar hangat atau panas.
Harganya cukup terjangkau. Untuk susu kemasan kecil hanya Rp. 3500 per botol. Sedangkan untuk susu gelasan panas sekitar Rp. 6000 s/d 8000 per gelasnya. Selain itu juga ada paket STMJ.
Dan dua botol kecil susu kemasan rasa coklat dan vanilla menjadi produk yang kami beli siang itu.
Coban Rondo
Sebenarnya kami tidak ada rencana untuk singgah ke obyek wisata ini. Namun, berhubung promosi dari Pak Pri akan keindahan obyek wisata ini serta jaraknya yang tak terlalu jauh dari Batu, maka kamipun tergoda untuk menuju ke sana.
Coban Rondo merupakan obyek wisata air terjun yang berada di daerah Pujon, Kab. Malang. Sekitar 20 menit waktu yang ditempuh untuk menuju lokasi.
Setelah melewati jalanan yang berliku-liku dengan tebing dan jurang ada di kiri dan kanan, sampailah kami di area wisata air terjun yang cukup terkenal ini.
Jalan-jalan kami di Coban Ronda ini, dapat dibaca lebih lengkap pada tautan ini.
Hampir sekitar 45 menitan kami menikmati pemandangan air terjun dan kesejukan alam sekitarnya.
Kami benar-benar terpuaskan akan keindahan alam pada perjalanan kami hari itu.
Pusat Oleh-Oleh Harum Manis
Selanjutnya kami meninggalkan wilayah Pujon menuju ke kota Malang dan tentu saja melalui kota Batu terlebih dahulu.
Dalam perjalanan dari Batu menuju Malang, kami sempatkan untuk berhenti sejenak di Toko Harum Manis yang merupakan Pusat Oleh-Oleh di kota Batu.
Begitu masuk ke dalamnya, kami mendapati begitu banyak ragam oleh-oleh yang dijual. Mulai dari aneka keripik seperti keripik tempe, buah dan kentang. Selain itu ada juga beberapa produk olahan buah seperti sari buah apel, dodol apel hingga manisan apel. Pokoknya variatif dan lengkap apa yang dijual di toko ini.
Setelah memilih-milih akhirnya beberapa oleh-oleh khas Batu & Malang kami beli seperti keripik kentang, keripik buah, enting-enting, keripik tempe serta satu boks sari buah apel. Semua itu kemudian dikemas dalam satu kardus sehingga praktis untuk membawanya.
**********************************
Kota Batu telah kami tinggalkan. Melesat kendaraan yang membawa kami, melaju menyusuri jalan menuju kota Malang. Alhamdulillah, perjalanan kami hari itu cukup berkesan di hati dan yang utama kondisi fisik kami masih cukup berstamina.
Sesampai di Malang, kami langsung menuju Guest House tempat kami bermalam. Selanjutnya menikmati malam di kota Malang, beristirahat sejenak dan dini harinya berangkat menuju Bromo.


0 Comments:

 
eko ari irawan - Wordpress Themes is powered by WordPress. Theme designed by Web Hosting Geeks and Top WordPress Themes.
por Templates Novo Blogger